Sabtu, 13 Desember 2014

Predator Alami Terbaik Di Alam Bukan Singa Ataupun Hiu Putih

 Predator Alami Terbaik Di Alam Bukan Singa Ataupun Hiu Putih

Capung

Selama ini Predator mematikan selalu dikaitkan dengan ikan hiu ataupun singa, namun para ilmuwan di Howard Hughes Chemical punya tanggapan lain tentang predator alami yang paling sukses di alam.Predator tersebut adalah Capung.

Tingkat keberhasilan capung menangkap mangsanya mencapai lebih dari 95% kerberhasilan. itu dua kali lebih dari akurat dari hiu putih dan empat kali lebih efektif dibandingkan si raja hutan singa.Capung makan nyamuk dan serangga kecil lainnya seperti lalat, lebah, semut, tawon, dan sesekali kupu-kupu. Capung berburu di sekitar rawa-rawa, danau, kolam, sungai dan lahan basah.

Alasan mengapa Capung bisa menangkap mangsanya dengan akurat adalah ketika seekora capung menargetkan mangsanya mata capung selalu melihat ke arah calon mangsanya sambil menyesuaikan kecepatan terbangnya. dengan begitu capung dapat memprediksi saat mangsanya akan bergerak sebelum akhirnya menagkapnya.

Mata besar yang di miliki capung memberikan pandangan berputar seperti bola memungkinkan serangga ini bisa melihat dunia sekelilingnya dengan mudah. Hal ini memudahkan capung menangkap mangsa meski terbang di atas kepalanya.Dengan perhitungan waktu yang tepat, capung langsung mengejar korbannya dan menangkap dengan kakinya yang berbulu dalam sepersekian detik.


Dengan ketajaman visual dan gerakan refleks secepat kilat yang didorong oleh neuron khusus yang mendeteksi gerakan target dan menginstruksikan sayapnya untuk bereaksi, membuat capung menjadi pemburu yang tangguh.Pengukuran kecepatan tinggi menunjukkan bagaimana capung melacak posisi lalat dan mengarahkan dirinya sendiri dengan cepat ke arah itu, mengandalkan pada prediksi dan reaksi.

Dalam sebuah video capung menangkap lalat yang diputar 20 kali lebih lambat, terlihat bagaimana serangga ini menjadi pemburu yang efektif dan handal. Video itu menunjukkan manuver capung dihasilkan oleh prediksi terhadap pergerakan mangsa yang dikombinasikan dengan reaksi visual yang ada pada dirinya.

Hal ini memungkinkan capung untuk memperkirakan posisi lalat dan menentukan gerakan sayap dan kepala yang diperlukan untuk menangkapnya. Agar tidak terdeteksi, capung berburu dari bawah dan meluruskan tubuhnya sejajar dengan gerak mangsanya.

Tubuh dan kepalanya bergerak secara independen. Kepalanya akan terus mengawasi target sementara tubuhnya bermanuver ke posisi terbaik untuk menangkap mangsa.Penelitian, yang diterbitkan di Nature, menunjukkan perilaku terbang capung ternyata lebih canggih daripada yang diperkirakan sebelumnya.


0 komentar:

Posting Komentar